Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Shalat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat?

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.


Memasuki bulan suci Ramadhan identik dengan shalat tarawih yang biasa dikerjakan umat muslim setelah shalat isya. Berbicara mengenai shalat tarawih, banyak yang berbeda pendapat tentang berapa rakaatnya di Indonesia sendiri kebanyakan melaksanakan shalat tarawih dengan sebelas rakaat dan ada juga yang dua puluh tiga rakaat.

lalu seperti apa sebenarnya yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW. Pada dasarnya rosul tidak pernah memberikan batasan tentang berapa jumlah rakaat shalat tarawih maupun shalat malam, karena shalat tarawih sendiri merupakan pengganti shalat malam atau Qiyamu lail.

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

“Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at. Jika kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at, untuk menjadi witir bagi shalat-shalat sebelumnya.” (HR. Bukhari 990 dan Muslim 749)

Walaupun hadits tersebut bersifat umum yang berlaku pada bulan ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan.

Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

A’isyah pernah ditanya oleh murid-muridnya tentang bagaimana cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam. Jawab A’isyah radhiyallahu ‘anha,

مَا كَانَ يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Beliau tidak pernah nambahi lebih dari 11 rakaat, baik di dalam ramadhan maupun di luar ramadhan. (HR. Bukhari 3569)

Dalam riwayat lain, A’isyah mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى مِنَ اللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat malam sebanyak 13 rakaat. (HR. Abu Daud 1340)

Adapun beberapa ulama membolehkan lebih dari 11 atau 13 rakaat yaitu berdasarkan dalil dalil berikut

sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ

“Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at. Jika engkau khawatir masuk waktu shubuh, lakukanlah shalat witir satu raka’at.” (HR. Bukhari dan Muslim)

sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

“Bantulah aku (untuk mewujudkan cita-citamu) dengan memperbanyak sujud (shalat).” (HR. Muslim no. 489)

sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

“Sesungguhnya engkau tidaklah melakukan sekali sujud kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan satu derajat bagimu dan menghapus satu kesalahanmu.” (HR. Muslim no. 488)

Lalu manakah yang lebih Afdhal antara 11 rakaat dan 23 rakaat?

Dalam sebuah ibadah terutama shalat yang paling utama adalah kekhusuan dan keutamaanya agar ibadah kita berkualita. sebagaimana firman Allah

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. al-Mulk: 2)

Nah, dari itu kita bisa simpulkan bahwasanya baik 11 rakaat ataupun 23 rakaat itu mana kira kira yang lebih berkualitas nilai ibadahnya, jika 23 rakaat tapi terburu buru sebaiknya dihindari.

Karena yang menjadi salah satu faktor ketika shalat tarawih berjamaan adalah kondisi makmum yang berbeda beda tingkat kekhusuannya. 

11 Atau 23 rakaat adalah sebuah perbedaan yang memang berdasarkan dalil yang tidak perlu mengganggu ibadah kita. semoga bermanfaat

Post a Comment for "Shalat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat?"